A. Unsur
pancasila sebagai suatu sistem filsafat
Secara etimologi, kata
falsafah berasal dad bahasa Yunani yaitu phiilosophia: philo/ philos/
philein yang artinya cinta/ pecinta/ mencintai dan Sophia yang berarti
kebijakan/ wisdom/ kearifan/ hikmah/ hakikat kebenaran Phile cinta Sophia
kebijaksanaan. Cinta kebijaksanaan. Keseluruhan arti filsafat meliputi
berbagai masalah yang dapat dikelompokkan menjadi dua macam yakni sebagai
berikut:
1.Filsafat
sebagai Produk yang mencakup pengertian:
Filsafat sebagai jenis
pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran dari para filsuf dari zaman
dahulu yang lazimnya merupakan suatu aliran atau system filsafat tertentu
misalnya: nasionalisme, rasionalisme, hedonisme dan lain sebagainya.
2.
Filsafat sebagai proses yang mencakup pengertian:
Sebagai suatu
jenis Masalah yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas
berfilsafat. Jadi manusia mencari suatu kebenaran yang bersumber pada akal
manusia.
Pancasila dapat
dimasukan dalam macam-macam filsafah, dalam arti produk sebagai pandangan hidup
dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti filsafat pancasila
mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka
berada.
Sebelum pancasila
menjadi dasar hidup bangsa yaitu sebelum tanggal 18 agustus 1945, pancasila
menjadi nilai luhur bangsa indonesia yang kita kenal sebagai sifat-sifat
teposeliro, tepotulodo, tepopalupi, suka bekerja keras, gotong royong dsb.
Pembahasan mengenai pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan
cara deduktif dan induktif:
· Cara
deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan
menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
· Cara
induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala
itu.
Unsur pancasila sebagai
suatu sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian –bagian yang saling
berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Ciri-ciri sistem
sebagai berikut:
- Suatu kesatuan yang
terdiri bagian-bagian
- Bagian-bagian
tersebut mempunyai fungsi masing-masing
- Saling berhubungan
dan saling ketergantungan
- Keseluruhan yang
dimaksudkan bertujuan untuk mencapai tujuan dari sistem itu sendiri.
1. Pancasila
memiliki bagian-bagian yang disebut sila yang berfungsi secara private namun
secara keseluruhan merupakan suatu sistem yang sistematis.
Susunan Kesatuan
Sila-Sila Pancasila yang bersifat Organis
Pancasila merupakan
suatu kesatuan majemuk yang tunggal sehingga konsekunsinya pada setiap sila
tidak dapat berdiri sendiri dan antara sila yang satu dan sila yang lain
terutama pada bagian isinya saling berkaitan. Sifat organis pada Pancasila
sendiri bersumber pada hakikat manusia yang monopluralis yang merupakan
kesatuan organis dari susunan kodrat jasmani, sifat kodrat rohani dan kedudukan
kodrat sebagai makhluk berdiri-sendiri dan mahluk Tuhan YME. Hal ini terjadi
karena manusia sebagai pendukung utama inti dari Pancasila.
2. Susunan
Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramidal.
Makna piramidal dalam
susunan Pancasila adalah menggambarkan susunan sila-sila pancasila dalam urutan
luas (kwantitas) dan juga dalam hal isinya (kwalitas). Sedangkan
makna hierarkhis adalah susunan Pancasila sudah dikemas sedemikian
rupa sehingga urutannya tidak akan berubah. Dalam hal bernegara harus
terdapat kesuaian antar hakikat dan nilai-nilai Pancasila yakni bahwa hakikat
manusia sebagai mahlukTuhanYME yang membentuk persatuan manusia yang disebut
rakyat untuk mendirikan sebuah persatuan yang dinamakan negara dengan tujuan
bersama yakni suatu keadilan dalam suatu persekutuan hidup masyarakat negara.
Rumusan hierarkhis Pancasila yang berbentuk piramidal bermakna bahwa sila yang
satu menjiwai sila yang lain dan juga saling dijiwai. Hal ini juga berarti
bahwa dalam setiap sila terdapat kualifikasi keempat sila-sila yang lain.
3. Kesatuan
sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat
a. Dasar
Antropologis atau
ontopologis
Dasar ontologis
Pancasila pada hakikatnya bersumber dari manusia yang berhakikat mutlak
monopluralis. Sehingga tepat bila dikatakan bahwa dasar ontologis sila-sila
Pancasila adalah manusia. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa
manusia merupakan mahluk Tuhan YME yang membentuk suatu kelompok individu yang
berbentuk rakyat selanjutnya rakyat membentuk suatu negara dengan jalan bersatu
dengan meiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai yakni tujuan-tujuan social yang
berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Dasar
epistemologis Sila-sila Pancasila
Tiga hal yang menjadi
fokus dalam dasar epistemology :
1. Pancasila
adalah sumber pengetahuan .
Sumber pengetahuan ini berasal
dari bangsa Indonesia sendiri yang memiliki nilai-nilai adat, kebudayaan dan
religious.
2. Mengenai
susunan Pancasila sebagai sistem pengetahuan yakni isi Pancasilayang bersifat
umum universal atau dapat diterjemahkan menjadi esensi pancasila yang dapat
dijadikan tolok ukur dalam bernegara dan sumber tertib hukum lalu isi Pancasila
yang umum kolektif yang berarti menjadi sumber tertib hukum bagi bangsa
Indonesia dan Pancasila juga khusus dan kongkrit yang berarti bahwa Pancasila
dalam merealisasikan setiap isinya dalam setiap aspek kehidupan khusus atau
konkret serta dinamis.
3. Pandangan
Pancasila tentang pengetahuan manusia. Pancasila mengakui kebenaran yang
diperoleh manusia berdasarkan rasa, akal dan kehendak dan juga bersumber dari isi
rohani seseorang selain Pancasila juga mengakui kebenaran rasio yang bersumber
pada akal manusia dan juga kebenaran berdasarkan intuisi dan alat indra dan
segala bentuk penggunaan fisik dan mental serta jasamani dan rohani yang ada
pada diri manusia.
c. Dasar
Aksiologis Pancasila
Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila mengandung nilai-nilai kerokhanian dan juga
mengandung nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis seperti nilai-nilai
material, vital, kebenaran, kebaikan, keindahan, moral dan kesucian dimana sila
pertama sebagai basis nya hingga sila kelima sebagai tujuannya.
A. Perbandingan
sistim filsafat pancasila dengan filsafat yang lain di dunia
1. Filsafat
komunisme
Paham komunisme adalah
paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat
kapitalis yang merupakan produk masyarakat liberal. Berkembangnya paham
individualisme liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis.
Menurut paham komunisme, hal itumengakibatkan penderitaan rakyat.
Komunisime muncul sebenarnya sebagai reaksi penindasan rakyat
kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah.
Bertolak belakang dengan individualism kapitalisme, paham komunisme yang
dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan
hak individu itu tidak ada. Paham komunisme dalam memandang hakikat hubungan
Negara dengan agama meletakkan pada pandangan filosofisnya yaitu materialisme
diakletis dan materialisme historis. Hakikat kenyataan tertinggi menurut
komunsime adalah materi.
2. Filsafat
individualisme
Individualisme merupakan
satu filsafat yang
memilikipandangan moral, politik atau sosial yang
menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan
kebebasan sendiri. Seorang individualis akan melanjutkan percapaian dan
kehendak pribadi. Mereka menentang intervensi
dari masyarakat, negara dan setiap badan atau kelompok atas
pilihan pribadi mereka. Oleh itu, individualisme melawan segala pendapat yang
menempatkan tujuan suatu kelompok sebagai lebih penting dari tujuan seseorang
individu yang dengan sendiri adalah dasar kepada setiap badan
masyarakat.Pendapat-pendapat yang di tentang
termasuk holisme, kolektivisme dan statisme, antara lain.
Filsafat ini juga kurang senang dengan segala standar moral yang berlaku ke
atas seseorang karena peraturan-peraturan itu menghalangi kebebasan seseorang.
3. Filsafat
liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah
sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah
nilai politik yang utama.
Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat
modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini
dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas
4. Filsafat
pancasila
Filsafat Pancasila
mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi tentang hakikat negara,
ide negara, dan tujuan negara. Dasar Negara kita ada lima dasar dimana setap
silanya berkaitan dengan sila yang lain dan merupakan satu kesatuan yang utuh,
tidak terbagi dan tidak terpisahkan. Saling memberikan arah dan sebagai dasar
kepada sila yang lainnya. Tujuan negara akan selalu kita temukan dalam setiap
konstitusi negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu sama dan bahkan ada
kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara dengan
negara lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu ialah Pancasila dan
sekaligus menjadi dasar berdirinya negara ini.